SEMAR sebagai pelayan mengejawantah melayani umat tanpa pamrih,untuk melaksanakan ibadah amalilah sesuai dengan sabda ilahi.
semar berjalan keatas,maknanya:
"dalam perjalan anak manusia perwujudan ia memberikan teladan agar selalu memandang ke atas(sang khaliq)yang maha pengasih serta penyayang umat".
Kain semar Parang kusumorojo,perwujudan
Dewonggowantah
(untuk penuntun manusia)memayuhaning bawono:menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi.
Ciri-ciri sosok semar adalah:
-)semar berkuncung seperti kanak-kanak namun juga berwajah sangat tua,
-)semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan,
-)semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa,
-)semar berprofil berdiri sekaligus jongkok,
-)semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasihatnya.
Kebudayaan jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan YME,yaitu adanya wujud tokoh wayang semar,jauh sebelum masuknya kebudayaan hindu budha dan islam di tanah jawa.
Di kalangan spiritual jawa,tokoh wayang semar ternyata di pandang bukan sebagai fakta historis.tetapi lebih bersifat mitologi dan simbolis tentang ke Esa-an.
Suatu lambang dari pengejawantahan ekspresi persepsi dan pengertian tentang ILLAHI yang menunjukan pada konsepsi spiritual.pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang jawa sejak jaman prasejarah adalah religius dan berketuhanan Yang Maha Esa.
yaitu: